Rabu, 11 Maret 2020

pakaian adat dan alat musik aceh

 Pakaian Adat


Aceh juga memiliki jenis pakaian adat yang dikenakan pada acara-acara  tertentu. Pakaian adat aceh dibedakan menjadi 2 jenis, yakni pakaian adat laki-laki dan pakaian adat perempuan. Masing-masing pakaian adat tersebut memiliki nama dan ciri khas yang berbeda. Pakaian-pakaian adat ini dipakai pada acara-acara tertentu saja, seperti acara pernikahan, upacara adat, dll.
Untuk pakaian laki-laki, mereka mengenakan  perpaduan pakaian antara baju Meukasah dengan celana Cekak Musang. Baju Meukasah merupakan pakaian berwarna hitam lengkap dengan pernik-pernik berwarna kuning keemasan. Sementara Cekak Musang merupakan jenis celana yang longgar dan panjang yang erat sekali dengan nilai-nilai melayu dan Islam.
Sementara untuk pakaian perempuan, mereka juga mengenakan perpaduan pakaian, yakni baju Kurung Lengan Panjang dengan celana Cekak Musang. Baju Kurung Lengan Panjang berciri khas longgar dan tertutup. Sama seperti celana Cekak Musang, baju Kurung Lengan Panjang juga sangat erat dengan nilai-nilai melayu dan Islam. Baju ini biasa dikombinasikan dengan jilbab atau kerudung.

sumber artikel: https://www.romadecade.org/suku-aceh/#!

1. Arbab

Alat Musik Tradisional Aceh Arbab
Gambar Alat Musik Tradisional Aceh Arbab
Arbab merupakan alat musik tradisional Aceh dan cara menggunaakannya dengan cara digesek, alat musik tradisional ini biasa dipakai  pada acara pementasan hiburan rakyat seperti pasar malam atau pawai dan sebagainya.
Arbab terdiri dari 2 bagian yakni arbabnya dan juga alat geseknya. Arbab pernah berkembang pada daerah Pidie, Aceh Besar dan Aceh Barat. Lagu yang digunakan seringnya berupa cerita pendek yang di berikan selingan berupa humor-humor ringan yang gampang untuk ditangkap pendengar.
Baca Juga :  10 Alat Musik Tradisional Jakarta (Lengkap)

Cara Membuat Arbab & Penggeseknya

Menurut sebuah info, instrumen Arbab memakai bahan dari sebuah tempurung kelapa, kulit kambing, kayu dan dawai pada pembuatannya, sedangkan sebagai penggeseknya yang mempunyai bentuk busur di buat dari serat tumbuhan rotan serta kayu. Bisa dikatakan benda ini masuk dalam kerajinan tangan yang berasal dari Aceh.

2. Bangsi Alas

Alat Musik Tradisional Aceh Bangsi Alas
Gambar Alat Musik Tradisional Aceh Bangsi Alas
Bangsi atau Bansi merupakan sebuah jenis alat musik tradisional Aceh yang digunakan dengan menggunakan cara meniupnya. Bangsi mempunyai panjang kurang lebih 41 cm dan berdiameter 3 cm dan mempunyai 7 lubang dibagian atas yang gunanya untuk mengatur sebuah melodi seperti apa yang dihasilkan.
Tetapi, pembuatan Bangsi sebelumnya biasa identik dengan kabar duka meninggal dunia seorang warga kampung tempat bangsi yang dibuat. Apabila bangsi dibuat sebagai penghormatan orang yang meninggal tersebut. bangsi yang sudah dibuat akan dihanyutkan di sungai.
Baca Juga :  7 Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara (Lengkap)
Judul lagu yang sering di gunakan sebagai alat musik tradisional nanggroe aceh darussalam Bangsi antara lain:
  • Canang Ngaro
  • Canang Ngarak
  • Canang Patam-Patam
  • Canang Jing Jing Tor
  • Tangis Dillo
Pemakaian bangsi pada tanah Alas sebelumnya dipakai untuk pengiring Tarian Landok, Alun, sebuah tarian khas sebuah desa Telengat Pagan. Tarian ini menjelaskan tentang kegembiraan para petani yang memperoleh rezeki dari tuhan berupa lahan baru dalam kondisi tanah yang baik.

3. Canang

Alat Musik Tradisional Aceh Canang
Gambar Alat Musik Tradisional Aceh Canang
Canang merupakan bagian dari alat musik tradisional provinsi Aceh, Alat musik ini bisa ditemukan pada kelompok masyarakat Gayo, Tamiang, dan Alas. Seringnya mereka menjulukinya dengan sebutan Canang Trieng, Teganing atau Keciapi.
Kegunaan dari Canang biasanya untuk pengiring tarian tradisional. Canang juga dipakai untuk penghibur bagi anak gadis yang berkumpul pada masa itu. Canang dipakai disaat waktu senggang atau selepas bekerja di sawah.
Baca Juga :  6 Alat Musik Tradisional Bengkulu (Lengkap)
Canang dapat dijelaskan dalam beberapa pengertian. Dari banyaknya alat musik tradisional di Aceh, cannag sepintas ditafsirkan untuk alat musik yang dipukul. Sangat disayangkan majunya teknologi tidak membuat anak muda mempunyai rasa ke-ingintahuan anak muda semakin tinggi akan budaya tradisional.

4. Bereguh

Alat Musik Tradisional Aceh Bereguh
Gambar Alat Musik Tradisional Aceh Bereguh
Bereguh merupakan alat musik tradisional dari Aceh yang dibuat dari tanduk kerbau, Bereguh mempunyai kegunaan untuk alat musik yang bukan untuk menghibur, melainkan alat yang dipakai untuk berkomunikasi antar masyarakat Aceh pada zaman dulu yang hidup di tengah hutan.
Pada daerah tertentu seperti di Pidie, Aceh utara dan Aceh besar tentunya tau bagaimana sejarah daerah tersebut pada masa lalunya masyarakat daerah tersebut tinggal berjauhan satu sama lain. Dengan Bereguh yang ditiup, kelompok lain bisa dapat memperkirakan posisi orang yang sudah meniup instrumen tersebut.
Baca Juga :  4 Alat Musik Tradisional Yogyakarta (Lengkap)
Suara yang dikeluarkan dan panjang dari nada sangat berpengaruh dari teknik yang dipakai oleh si pengguna dari instrumen ini. Bereguh juga bisa dimanfaatkan pada saat berada di dalam hutan agar tidak terpisah dengan pemandu atau teman pendaki lainnya.

5. Talempong

Alat Musik Tradisional Aceh Talempong
Gambar Alat Musik Tradisional Aceh Talempong
Talempong Aceh merupakan instrumen tradisional yang mempunyai prinsip yang mirip denagn Sharo. Talempong di prediksi telah mempunyai usia lebih dari 100 tahun berada pada daerah sekitar Tamiang, dan sekarang keberadaannya sudah hampir tidak terlihat seorang putri bangsa yang menggunakannya lagi.
Alat musik tradisional Aceh ini seringnya digunakan oleh wanita terutama para remaja. Talempong digunakan dengan menggunakan cara dipukul memakai alat pemukul khusus. Talempong juga bisa mengeluarkan nada yang melodis pada telinga kita.

Bahan Membuat Talempong

Talempong mempunyai bahan dan struktur yang asalnya dari beberapa potongan kayu (6 – 7 kayu), kayu yang digunakan biasanya Tampung Senguyung (ringan tapi kuat). Setiap lembarnya berbeda, mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar mempunyai panjang berkisar 25 – 30cm, sedangkan lebarnya adalah 6 – 8 cm.

6. Geundrang

Alat Musik Tradisional Aceh Geundrang
Gambar Alat Musik Tradisional Aceh Geundrang
Geundrang merupakan bagian dari instrumen yang memiliki bentuk layaknya gendang, alat musik tradisional Aceh ini digunakan dengan memakai cara dipukul pada bagian yang bergetar memakai telapak tangan atau kayu pemukul khusus. Fungsi alat musik ini merupakan untuk pengatur nada dari sebuah pementasan.

Memainkan Geundrang

Umumnya Geundrang digunakan dengan posisinya yang berdiri ataupun duduk bergantung dari kondisi pertunjukannya. Sampai sekarang Geundrang sering dipakai oleh masyarakat Aceh, baik sekedar seni tradisional maupun modern.
Baca Juga :  
Geundrang sering dijumpai pada daerah Aceh besar dan juga pada pesisir Aceh seperti contoh Pidie, Aceh Utara, dan lainnya. Gendang tidak mempunyai tangga nada, variasi nada yang ada dari Geundrang murni asalnya dari teknik memukulnya. Secara teknis kekencangannya dari kulit Geundrang berpengaruh pada hasil suaranya.

Membuat Geundrang

Geundrang dibuat dengan kayu nangka, kulit kambing / sapi yang tipis, ditambah dengan menggunakan rotan. Pembuatannya dengan membuat lubang pada sebuah potongan kayu nangka yang mempunyai bentuk silinder, dengan panjang 40-50 cm, sampai membuat rongga yang menembus pada ujung-ujungnya.
Lalu kulit hewan ternak yang sudah siap untuk dipasang di kerangka rotan dan dipasang pada masing-masing pangkal Geundrang, Pemukul Geundrang dibuat dengan bahan kayu yang pada ujungnya sedikit bengkok dan bentuknya pipih, tongkat ini mempunyai panjang kurang lebih 40 cm.

7. Rapai

Alat Musik Tradisional Aceh Rapai
Gambar Alat Musik Tradisional Aceh Rapai
Rapai adalah instrumen ritmis yang dipakai dari bahan kayu dan kulit ternak (lembu). Menurut Z.H Idris, alat musik rapai asalnya dari Irak (Bahdad) dan dibawa ke Indonesia oleh penyiar agama Islam yang namanya Syeh Rapi.

Macam-Macam Rapai

Pada saat pertunjukan, Rapai digunakan oleh 8 – 12 orang yang terkenal dengan sebutan Rapai. Alat musik ini kegunaannya sebagai mengatur tempo irama bersama dengan serune kalee. didasarkan kegunaannya alat musik mempunyai macam-macam jenis, antara lain:
  • Rapai Pulot
  • Rapai Pasee (rapai gantung)
  • Rapai Dabolih
  • Rapai Geurimpheng (rapai macam)
  • Rapai Anak/tingkah
  • Rapai Kisah
Rapai itu mirip dengan rebana yang sering dimainkan dengan cara dipukul, alat musik ini mempunyai bentuk seperti contoh panci dengan bermacam-macam ukuran. Rapai memang bisa digunakan sendirian, tetapi akan bagus jika digunakan dengan teknik pukulan yang berbeda-beda.
Baca Juga :  4 Alat Musik Tradisional Lampung (Lengkap)

8. Serune Kalee

Alat Musik Tradisional Aceh Serune Kalee
Gambar Alat Musik Tradisional Aceh Serune Kalee
Alat musik tradisional Aceh yang ini mempunyai bentuk seperti terompet yang memang mempunyai ciri khusus dari Aceh, bentuk sama seperti klarinet yang memanjang, ketika digunakan seringnya Serune Kalee, diiringi oleh alat musik lain seperti geundrang, rapai, dan sejumlah instrumen tradisional lainnya.
Serunai Kalee sampai saat ini digunakan untuk acara-acara tradisonal seperti contoh penyambutan tamu, pernikahan, atau sekedar acara hiburan serune kalee sering menghiasi acara tersebut.

Pembuatan Serune Kalee

Untuk bahan pembuatan serune kalee, pengrajin membutuhkan kayu yang dipilih untuk bahan dasar, mereka memilih kayu dengan kriteria kuat dan keras tetapi harus ringan sebelum dibuat agar jadi alat musik, kayu tersebut direndam air selama 3 bulan lamanya.
Lalu kayu hasil rendaman dipangkas sampai tersisa bagian tertentu yang akan jadi alat musik yang sering disebut “hati kayu”. Bagian tersebut nanti akan di bor untuk dijadikan lobang dengan diameternya mencapai 2 cm. Lalu tinggal memberi lubang – lubang nada yang ada 6 buah.

9. Taktok Trieng

Alat Musik Tradisional Aceh Taktok Trieng
Gambar Alat Musik Tradisional Aceh Taktok Trieng
seperti halnya alat musik rapai, Taktok Trieng juga digunakan dengan cara dipukul, alat musik ini dibuat dari bahan dasar bambu, Alat musik ini gampang di jumpai pada daerah Aceh besar, dan Kab. Aceh lainnya.
Menurut asalnya, Taktok Trieng terkenal dengan 2 macam, yaitu yang di gunakan pada Meunasah, pada balai-balai pertemuan dan pada tempat lain yang di lihat wajar jika meletakkan alat ini, Lalu yang kedua merupakan yang digunakan pada sawah-sawah guna mengusir hewan seperti contoh burung atau serangga lainnya yang memiliki potensi untuk merusak panen.

10. Tambo

Alat Musik Tradisional Aceh Tambo
Gambar Alat Musik Tradisional Aceh Tambo
Tambo merupakan bagian dari musik tradisional Aceh yang menggunakan cara dipukul saat menggunakannya dengan memakai sepasang pemukul, mungkin anda mengira saat mendengarnya alat musik ini layaknya gitar, tetapi ternyata alat musik ini berukuran cukup besar dan hanya bisa dibawa oleh 1 orang

pakaian adat dan alat musik aceh

 Pakaian Adat Aceh juga memiliki jenis pakaian adat yang dikenakan pada acara-acara  tertentu. Pakaian adat aceh dibedakan menjadi 2 ...